Pemandian
Sumber Jenon berada di kawasan Desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten
Malang. Akses untuk menuju lokasi Sumber Jenon dapat ditempuh dengan kendaraan
roda dua maupun empat, akan tetapi dengan kondisi aspal yang mulai terkelupas.
Untuk mencapai tempat itu biasanya dapat ditempuh selama 20 menit dari Pasar
Tajinan ke arah timur. Selain dimanfaatkan untuk pemandian, di Telaga Jenon
juga seringkali digunakan untuk kegiatan-kegiatan kepramukaan, karena merupakan
satu paket dengan jalur tracking yang melintasi puncak Gunung Ronggo dan
berakhir di Telaga Jenon ini. Sayangnya pemandian Sumber Jenon ini belum
tergarap dengan serius oleh pemerintah daerah setempat. Kini tempat wisata ini
dikelola oleh pemerintah desa Gunungrenggo untuk dijadikan tempat wisata yang
murah dan cukup digemari oleh wisatawan sekitarnya. Karena selain tidak
dipungut biaya masuk, pada hari-hari biasa tidak ada tukang parkir yang
bertugas. Hanya pada hari-hari libur saja ditarik ongkos parkir sebesar Rp.
2.000,- untuk bisa memasuki area Pemandian Alam Telaga Jenon.
Mata air
Sumber Jenon ini sangat jernih, dengan pemandangan desa yang elok, serta warna
airnya yang hijau kebiruan adalah daya tarik tersendiri obyek wisata ini. Belum
lagi kondisi alamnya yang masih sangat asri dan alami. Sumber air ini berasal
dari pegunungan di kaki Gunung Ronggo. Begitu jernihnya Anda bisa melihat dasar
sumber yang cukup dalam dan juga ikan-ikan yang berenang di dalamnya. Sumber
Jenon ini sudah lama keberadaannya, dahulu hanya digunakan masyarakat setempat
untuk mandi atau mencuci pakaian.Sumber Jenon ini dipercaya masyarakat memiliki
khasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit. Tidak jarang pengunjung Sumber Jenon
juga berasal dari luar kota. Mereka ada yang sekedar ingin bertamasya dan ada
yang khusus datang untuk berobat. Biasanya kolam tersebut ditaburi bunga
setaman terlebih dahulu. Setelah itu digunakan untuk mandi.
Saat ini
Pemandian Alam Sumber Jenon telah dilengkapi juga dengan fasilitas pendukung
seperti cafe, ruang bilas dan ganti baju, musholla, persewaan pelampung, dan
juga beberapa pedagang kaki lima. Fasilitas cafe yang berada di areal Telaga
Jenon ini juga menjadi daya tarik, karena selain lokasinya yang nyaman dengan
penyajian lesehan menghadap perbukitan, juga dilengkapi dengan fasilitas
karaoke keluarga serta menu-menu yang mengundang selera setelah lelah berenang.
Sumber Jenon
sangat ramai dikunjungi saat liburan sekolah. Sumber Jenon sendiri mempunyai
bentuk menyerupai kolam. Di dalamnya terdapat pondasi batako yang tertata rapi.
Kedalaman sumber sekitar empat meter. Pondasi itu sengaja dibuat untuk menjaga
keamanan pengunjung. Di dalam area Sumber Jenon terdapat batang pohon jenu yang
membujur dari arah barat kea rah timur. Tidak jauh dari sumber itu terdapat
batang pohon beringin yang tumbang pada tahun 1971. Selain itu, juga terdapat
ikan sengkaring yang berusia ratusan tahun. Ikan hitam polos ini berjumlah 37
ekor, dengan ukuran 50 cm untuk anakan dan 170 cm untuk induk. Konon uniknya
jumlah ikan sengkaring tersebut tak pernah berubah walau sudah berkali-kali
dipancing. Menurut masyarakat setempat di dalam sumber ini juga terdapat
terowongan yang sampai saat ini belum ada yang meneliti tentang keberadaannya.
Katanya terowongan tersebut berujung sampai di laut selatan.
Konon awal
mulanya nama Sumber Jenon berawal dari Rantung Wiragati bersama istrinya,
Irogat, yang berasal dari Mataram. Mereka mengungsi ke daerah ini setelah
terjadinya peperangan di Mataram. Di tempat itu keduanya lantas bertahan hidup.
Keduanya kemudian bercocok tanam dengan hasil tani yang melimpah. Saat musim
kemarau tiba, hasil tanamannya tidak mendapatkan irigasi yang cukup. Akhirnya
semua tanaman mati. Sementara, persediaan makanan sudah semakin menipis.
Akhirnya Rantung Wiragati berpamitan pada sang istri untuk mencari pengairan.
Dan bertapalah Rantung Wiragati di atas Gunung Harimau di bawah Curah Pohon
Jenu (pohon kuno). Dalam pertapaan tersebut tiba-tiba angin bertiup kencang.
Tiupan itu lantas menumbangkan pohon jenu ke dalam ledokan tanah. Bongkahan
pohon tersebut mengeluarkan sumber air yang begitu deras sehingga menggenangi
ledokan tanah. Konon batang pohon Jenu tersebut berubah menjadi naga yang bila
ditusuk dapat mengeluarkan darah. Setelah kejadian itulah sumber itu diberi
nama Sumber Jenon.
No comments:
Post a Comment