Pantai Watu
Leter adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera
Indonesia secara administratif berada di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo,
Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Pantai ini
terletak bersebelahan dengan Pantai Goa China. Tetapi pantai ini masih belum
banyak dikenal orang karena letaknya terpencil dan jarang sekali dikunjungi
oleh wisatawan. Dari Kota Malang berjarak sekitar 60 km dan dapat ditempuh
sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Untuk mencapainya dari Kota
Malang bisa mengambil arah selatan menuju Sumbermanjing Wetan dan mengikuti
arah menuju ke Pantai Sendangbiru. Lalu terdapat sebuah pertigaan dengan papan
petunjuk arah ke kanan akan menuju ke Pantai Bajulmati dan Goa China.
Untuk
mencapai Pantai Watu Leter kita harus melalui Pantai Goa China terlebih dahulu.
Di tengah perjalanan, pengunjung bisa menikmati pegunungan selatan dan jalan
yang berkelok-kelok. Juga terlihat hamparan sawah yang memisahkan antara jalan
raya dengan perbukitan. Sekitar satu kilometer ke arah timur dari jembatan di
Bajulmati, ada pintu masuk menuju Pantai Goa China. Dari jalan lintas selatan
menuju Pantai Goa China jalan cukup rusak sehingga agak kesulitan dilalui
kendaraan bermotor. Banyak bebatuan kapur di jalan dan bila pada musim hujan
sangat licin. Sebelum memasuki Pantai Goa China pengunjung akan melewati
Jembatan Bajulmati yang berada di atas sebuah muara.
Akses menuju
ke Pantai Watu Leter agak sulit. Jalannya sempit dan mobil tidak akan bisa
melaluinya. Pengunjung harus memasuki hutan bakau dan melewati jalan berbatu
yang cukup tajam. Setelah itu melewati jalan berumput liar yang tajam dan
tinggi. Barulah setelah itu akan tiba di pantai Watu Leter. Untuk mencapai
pantai, kita masih harus turun dari gundukan tanah sekitar 1,5 meteran. Anda
bisa memarkirkan motor di situ, dan selanjutnya berjalan kaki menuju ke Pantai
Watu Leter. Pantai Watu Leter bisa juga ditempuh dari Goa China dan medannya
tidak terlalu sulit. Jika telah tiba di Pantai Goa China, pengunjung bisa
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah barat sejauh sekitar 100 m.
Jalur yang akan dilalui berupa jalan setapak dan sekitar 25 menit berjalan pengunjung
akan sampai di Pantai Watu Leter.
Perjalanan
yang melelahkan akan terpuaskan dengan keindahan Pantai Watu Leter ini. Pantai
Watu Leter ini hampir mirip suasananya dengan Pantai Goa China. Bedanya pantai
ini jauh lebih sepi, sehingga tampak lebih bersih daripada Pantai Goa China.
Pantainya pun tampak lebih jernih dan terlihat lebih hijau daripada Pantai Goa
China. Panorama pantainya sangat indah, batu karang di pantai tampak timbul
tenggelam di sapu ombak yang tenang. Di Pantai Watu Leter ini pantainya mirip
sebuah kolam. Airnya pun lebih dingin daripada air di Pantai Goa China.
Ombaknya mengalun tenang, disertai pasirnya yang berwarna putih bersih dan
lembut.
Selain
keindahan pesisir pantai dengan pulau-pulau kecil di tengah-tengahnya, kawasan
itu juga menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Ada juga hutan
mangrove dikelilingi air payau yang tenang. Sebuah Sungai Sitiarjo yang
bermuara di Pantai Watu Leter menyajikan pemandangan yang indah. Pengunjung
bisa juga menyisiri sungai yang bermuara di Pantai Watu Leter dengan
menggunakan perahu. Suasana pantai sangat menyenangkan, dengan menyisiri sungai
yang dipenuhi tanaman mangrove di sisi kiri dan kanannya.
Menurut
penduduk, pantai ini diberi nama Watu Leter karena salah satu tebing pada
bagian ujungnya berbentuk datar. Tebing atau batuan di tengah laut yang
berbentuk datar itu bila dilihat sangat menonjol di antara bebatuan tebing yang
lain. Sebagian orang menyebutnya dengan Pantai Ngleter. Pemandangan Pantai Watu
Leter sangat indah, karang-karangnya masih dalam kondisi bagus. Pasirnya putih,
pantainya masih asri dan tidak terlihat sampah di sepanjang pantai. Pantai ini
juga cocok bila dipergunakan untuk camping.
Kawasan
Pantai Watu Leter ini biasanya dijadikan lokasi pelepasan penyu abu-abu karena
lingkungan pantai masih sepi dari para wisatawan. Masih aslinya Pantai Watu
Leter membuatnya terpilih untuk menjadi pusat pelestarian penyu dan ekowisata.
Jika upaya pelestarian penyu itu berhasil, pengunjung bisa melihat dari dekat
kehidupan penyu saat menepi dan bertelur di pasir pantai.
No comments:
Post a Comment