Wednesday, April 27, 2016

Djati Lounge , Malang

Ingin menikmati keindahan nuansa Bali? Cari tempat nongkrong yang beda dari cafe-cafe di Malang lainnya? Bersantai di Djati Longue adalah pilihan yang tepat. Terletak di kawasan Perumahan Araya tepatnya di Jalan Greenwood Golf Utama Mansion, Cluster Greenwood, Araya, Malang yang elegan dan megah, cukup membuat cafe ini menjadi tempat “pelarian” dari kesibukan sehari-hari.



Di tambah dengan gaya arsitektur dan interior dari bahan kayu jati memberikan kesan berbeda dari cafe-cafe lain yang kebanyakan mengusung simple design. Tak hanya itu Djati Longue Malang juga menawarkan dua fasilitas yaitu Djoglo (bungalow) dan Djati (wisata kuliner). Djoglo disediakan untuk visitors yang ingin bermalam sedangkan Djati adalah longue yang disediakan untuk menikmati kuliner, bersantai, bahkan berenang. Well, terdapat dua pilihan untuk menikmati Djati Longue bisa indoor ataupun outdoor.


 Dari sisi indoor tempat ini sangat romantis sedangkan dari sisi outdoor pemandangan yang terhampar dari lapangan golf dan swimming pool semakin terasa nuansa Bali. 


Djati Lounge Kota Malang juga menyajikan aneka menu hidangan barat yang menggoda yang hadir dalam banyak varian model masakan, seperti contohnya Lasagna, Spaghetti Meatball, Caramelized Scallops (kerang panggang tumis dengan karamel mentega dan bawang putih), Grilled Lamb Chop Honey Sauce (daging domba panggang dengan saus madu), Stuffed Fish, Chicken Avogato dan lain sebagainya. Untuk harga menu main cousenya dimulai dari Rp.50.000 sampai dengan Rp.150.000, sedangkan untuk hidangan entree dan appetizer dibandrol dari kisaran Rp.25.000 hingga Rp.60.000.



Jika dilihat memang harga yang ditawarkan tersebut memang sebanding dengan fasilitas yang kita dapatkan selama berada di Djati Lounge Kota Araya ini. Overall tempat ini cocok untuk nongkrong, dinner, atau sekedar eksis to take a selfie bersama dengan keluarga, kekasih maupun teman.

Menikmati Unik nya Rumah Pohon,Batu Malang

Kota Batu di Jawa Timur, dalam satu dekade terakhir melejit dan terkenal sebagai kota wisata. Letaknya yang berada di dataran tinggi menjadikan kota Batu memiliki pemandangan yang apik. 

Kawasan Omah Kayu ini berada di lereng Gunung Banyak yang menghadap ke timur. Setelah kami membayar, kami diberi tiket masuk, di dalam area itu terdapat lima rumah pohon yang bisa kita tempati. Rumah pohon ini dibangun di atas pohon pinus yang besar dan menjulang tinggi. Bentuk bangunannya unik, dan menyajikan suasana yang menenangkan. Setiap rumah pohon, maksimal ditempati tiga orang agar aman dan tidak roboh. Di rumah pohon ini pengunjung dapat duduk santai menghadap ke timur, ke arah Kota Batu. Saya dapat menikmati sensasi berada di sebuah rumah pohon, bercengkerama dengan teman saya. Pemandangan yang didapatkan sungguh indah, tidak ada duanya.


Satu hal lagi, jika ke Omah Kayu jangan lumpa membawa kamera, karena bisa dipastikan akan menyesal jika tidak membawa kamera, pemandangannya terlalu indah untuk dilewatkan oleh kamera. 



satu hal lagi, dari Gunung Banyak  kita bisa menikmati Kota Batu dari atas saat malam, pemandangan lampu-lampu di Kota Batu sungguh mempesona, bisa dibuktikan sendiri. Selain itu saat pagi, kita juga dapat menyaksikan matahari terbit dari Gunung Banyak ini. 

Pulau Pahawang , Bandar Lampung

Berwisata ke salah satu primadona baru objek wisata Pulau Pahawang di Teluk Lampung, Kabupaten Pesawaran, pengunjung dapat menikmati sensasi snorkeling menyaksikan pesona terumbu karang dan binatang laut, termasuk berbagai jenis ikan hias.

Tujuannya beberapa pulau yang dikenal memiliki pemandangan eksotis bawah air, pantai yang putih bersih alami maupun aktivitas nelayan dan warga sekitar.



Wisatawan yang datang ke Pulau Pahawang, masuk wilayah Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, dapat menikmati pesona wisata bahari dengan pantai pasir putih dan pemandangan alam perbukitan serta aktivitas nelayan dan warga di sekitarnya.

"Namun, umumnya pengunjung datang ke Pulau Pahawang maupun Pahawang Kecil, Pulau Kelagian serta Tanjungputus untuk menyelam dan snorkeling," katanya.
 Pemandangan alam bawah laut di Pulau Pahawang dan sekitarnya masih alami sehingga menjadi sensasi tersendiri bagi para pengunjung. 


Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pahawang dan sekitarnya setelah berkeliling, menyelam dan snorkeling, umumnya menyatakan puas karena dapat menikmati pesona alam sekitar pantai dan pulau-pulau itu.

"Bagus sekali pemandangan alam bawah laut di sini, airnya jernih dan terumbu karangnya masih terawat alami dengan baik, sehingga banyak ikan hias dan binatang laut dapat kita lihat dan temukan," ujar Ratna, warga Bandarlampung yang akhir pekan ini bersama keluarga berkunjung ke pulau bahari.



Beberapa pengunjung lainnya, para pelajar dan mahasiswa dari Lampung maupun luar Lampung yang datang ke Pahawang mengaku takjub setelah menyelam dan snorkeling bisa melihat pemandangan bawah air yang luar biasa, serta bisa berdekatan bahkan seolah bercengkerama dengan ikan dan beragam binatang laut.

"Kita bisa membawa roti untuk ditaburkan saat snorkeling, sehingga ikan-ikan mendekati kita, pemandangan yang asyik dan menakjubkan," ujar Sinta, mahasiswa dari Lampung.


Apabila berkunjung ke Pulau Kelagian, pasir putih yang halus serta air yang benar-benar jernih bakal menyongsong kedatangan anda, dengan pantainya yang benar-benar nyaman serta tenang untuk bersantai serta berenang.

Saturday, April 16, 2016

Wisata Paralayang Gunung Banyak , Malang

Gunung Banyak atau yang lebih dikenal banyak orang sebagi wisata paralayang atau paragliding yang terletak di kota Batu Malang merupakan tempat tujuan wisata yang sangat menakjubkan, perpaduan antara keindahan alam pegunungan, hutan di samping kanan dan kiri dari gunung banyak di tambah tatanan kota dan perkampungan dari kota batu yang terlihat dibawahnya.


 Gunung banyak ini sendiri memiliki ketinggian kurang lebih 1315 mdpl dan merupakan tempat dimana olahraga yang dalam bahasa inggrisnya paragliding ini di adakan yaitu pada saat PON.Ketika menyebut nama gunungnya mungkin tidak akan banyak orang yang tahu akan keindahannya, namun kalau dengan menyebut paralayang pasti semua orang langsung tahu, paralayang sendiri merupakan olahraga dirgantara dimana kebanyakan dari kita tidak bisa melihat apalagi merasakannya secara langsung, selain harganya mahal juga tidak sembarang tempat ada. Disinilah kita akan bisa melihatnya secara langsung dari dekat jika beruntung.



Jika tujuan anda berkunjung ke gunung banyak ini hanya sekedar menikmati pemandangan yang sangat disana, pastikan anda memilih waktu yang tepat terutama soal cuaca, akan sangat disayangkan jika kesana anda tidak mencoba terbang, dan juga tidak melihat bagaimana paralayang mulai mengudara. Pilihlah hari sabtu atau minggu karena saat itulah sedang ramai-ramainya pengunjung dan kebanyakan komunitas paralayang yang ada berlatih dan menerima job untuk jadi instruktur, bisa juga hari lainnya asal cerah.




Untuk mencapai wisata ini sendiri ada banyak alternatif namun kesemuanya bermuara pada 2 arah yaitu dari Batu untuk yang berasal dari wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan sekitarnya atau dari Pujon dan Ngantang untuk yang berasal dari wilayah Kediri, Jombang, dan sekitarnya.

Saturday, April 2, 2016

Pantai Indrayanti , Wonosari

Pantai Indrayanti Gunungkidul, inilah satu lagi wisata pantai di Yogyakarta yang patut Anda kunjungi dari Kabupaten Gunungkidul. Pantai Indrayanti, begitu masyarakat lokal ataupun kalangan wisatawan menyebut pantai yang indah dan romantis ini. Nama pantai ini terdengar sedikit aneh, sebab namanya lebih mirip nama wanita Jawa. Pantai yang terletak di Dusun Ngasem, Desa Tepus, Gunungkidul ini berdekatan juga dengan destinasi populer lainnya di Gunungkidul Jogja, seperti Pantai Baron dan Pantai Krakal.




Nama pantai ini terdengar sedikit aneh, sebab namanya lebih mirip nama wanita Jawa. Pantai yang terletak di Dusun Ngasem, Desa Tepus, Gunungkidul ini berdekatan juga dengan destinasi populer lainnya di Gunungkidul Jogja, seperti Pantai Baron dan Pantai Krakal.


Lokasi Pantai Indrayanti Gunungkidul terletak tepat di sisi timur Pantai Sundak. Keduanya dibatasi oleh perbukitan karang. Pantai Indarayati menawarkan keindahan panorama yang unik dibanding pantai-pantai lain di Gunungkidul. Tidak hanya bentang pasir putih yang mempesona atau megahnya perbukitan batuan karang, jernihnya air laut yang terlihat biru bersih seolah mengajak para wisatawan untuk berenang dan berbaur di dalamnya.




Air laut di Pantai Indrayanti ini memang sungguh bersih, jernih, dan alami karena belum terkontaminasi oleh aneka limbah. Inilah sebab para penikmat perjalanan selalu menyukai untuk berenang dan bermain-main air di Pantai Indrayanti tersebut.

Telaga Sarangan , Magetan

Telaga Sarangan, juga dikenal sebagai Telaga Pasir, adalah telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.



Telaga Sarangan adalah obyek wisata andalan Kabupaten Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat. Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).



Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.

Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.

Telaga Warna , Dieng


Telaga Warna Dieng adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.[1] Telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo.[2] Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah.[2] Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi.[2] Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni.[2]



Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat.[2] Para wisatawan juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang

Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar.[2] Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.[2]



Akses menuju ke telaga warna dapat ditempuh dari pusat Kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan umum dari terminal Kota Wonosobo, dengan menempuh jarak sekitar 30 kilometer, atau selama 45 menit sampai 1 jam.[5] Tetapi jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan baik.[5] Hal ini disebabkan oleh medan jalan yang dilewati cukup berliku dan menanjak.[5] Selain itu, di kanan dan kiri jalan berbatasan langsung dengan jurang yang cukup dalam[5]

 sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Telaga_Warna_(Dieng)